Aiyuki Aikawa Life, Beauty & Fashion: YOU GUYS ROCK!! BIG THANKS!!

September 20, 2017

YOU GUYS ROCK!! BIG THANKS!!

YOU GUYS ROCK! BIG LOVE FROM ME!

Tak peduli dalam keadaan capek, sakit, ataupun depresi,

Aku akan selalu memberikan yang terbaik pada setiap penampilanku diatas panggung. Seluruh power, suara, ekspresi, dan hati adalah banyak aspek yang melebur menjadi satu membentuk sosok seorang yang kupanggil 'Aku' ketika berdiri diatas panggung.

Namun satu hal yang tak pernah bisa aku tolak, yaitu ketika audience meneriakkan kata 'Encore' di kala aku mengakhiri performance yang sudah berlangsung non-stop selama sekitar satu jam.

Euforia mereka adalah duniaku. Komunikasi antara seorang penyanyi dan audience adalah magnet yang bisa membuat chemistry antara kedua-belah pihak terasa lebih erat.

Let me tell you, 'Bagiku, bahagia itu adalah perasaan ketika aku melihat para audience ikut bernyanyi, menangis, dan melompat bersama mengikuti nada dan suasana yang kami ciptakan'.

So, please don't say 'encore', ntar nggak kelar-kelar, hahaha 😝

Don't ask me why, kenapa aku begitu menghayati setiap lirik yang aku teriakkan, setiap nada yang kusenandungkan.

Ketika aku bernyanyi, aku memberikan seluruh perasaan, kekuatan, hati, dan jiwa hingga membentuk serangkaian melodi yang menyatu menjadi sebuah lagu. Aku adalah lagu yang kunyanyikan, dan mereka adalah aku yang telah melebur menjadi satu jiwa dan terbang bersama angin.

Tak jarang aku menangis, tersenyum, tertawa ataupun melompat mengikuti nada yang kualunkan. Tak peduli bagaimanapun kondisiku, entah capai, sakit, maupun depresi. Yang aku tahu hanyalah aku harus memberikan seluruh hati dan jiwaku untuk 'Menghidupkan' lagu tersebut.

Karena bagiku, sebuah lagu tanpa jiwa dari seorang penyanyinya adalah seonggok nada tanpa makna. Sia-sia.

Sometimes, untuk sesaat mereka mengira aku lipsinc, walaupun telah melihatku bernyanyi live dari sudut panggung. It's ok, itu berarti aku telah berhasil memberikan nafas kehidupan yang telah merasuk dalam setiap bait dan melodi yang tersusun menjadi sebuah cerita klasik yang melebur bersama dengan jiwa-jiwa yang patah.