Menu

April 19, 2019

Ngopi Cantik Beautie Squad : How to Grow Instagram

Jaman sekarang siapa sih yang nggak punya Instagram? Pastinya kalian semua suka main Instagram hanya untuk sekedar memposting foto atau malah bekerja melalui Instagram sebagai medianya? Semuanya sah-sah aja kok. Karena Instagram merupakan tempat untuk saling berbagai informasi dan mempublikasikan karya dan passion. Setuju? Instagram merupakan the popular social network worldwide yang memiliki 1 milyar pengguna aktif dan semakin hari, Instagram semakin dilengkapi dengan berbagai fitur seperti : InstaStory, Instagram TV, upload multiple photo,bussiness profile, dan masih banyak lagi.

Bicara soal Instagram tak jauh dari istilah ‘influencer’. Yaitu orang yang menginspirasi orang lain melalui passion di bidang yang ia lakoni. Sebagai seorang influencer, tentunya kuncinya satu : konsisten dan rajin membuat konten yang inspiratif.  Tak jarang, Instagram juga menjadi tempat untuk menunjukkan jati diri kita dan membuat self-branding, sehingga selain memperkenalkan branding diri kita pada orang lain juga pada brand yang besar kemungkinan bekerjasama dengan para influencer.

Nah, pada tanggal 13 April 2019 kemarin, Beautie Squad mengadakan ‘Ngopi Cantik’ dengan tema ‘How to Grow Instagram’ yang dibawakan oleh Ni Putu Chandra atau yang akrab disapa Tutu (@niputuchandra).
Dalam sesi Ngopi Cantik kali ini, Tutu menjelaskan mengenai kenapa sih kita harus growth Instagram? Intinya adalah untuk memperluas network dan engage dengan audience, selain itu juga untuk mengetahui trend terbaru, dan merupakan media yang tepat untuk sharing berbagi informasi dan pengalaman. Misalnya pengalaman menggunakan produk A, review tentang produk B, membagikan konten beauty melalui foto atau video, dan lain sebagainya.

Growth Instagram memang susah-susah gampang, cukup tricky karena dibutuhkan konsistensi pada satu bidang supaya membuat audience aware akan apa yang menjadi minat kita. Lalu bagaimana untuk grow Instagram?

Menguasai semua fitur yang ada pada Instagram, karena dengan memahami semua fitur pada Instagram akan membuat kita bisa memanfaatkan Instagram secara maksimal.  Selain itu dengan memantau metrics akan membuat kita mengerti apakah meningkat atau menurun.

Menentukan niche dan berinteraksi dengan akun yang memiliki niche yang sama, karena dengan hal ini akan membuat akun kita keep on the right track, maksudnya tetap pada kategori yang sama. Niche kalian termasuk kategori beauty jika postingan kalian tentang makeup dan kecantikan. Niche adalah pengelompokan akun Instagram berdasarkan isi kontennya.

Mengenali audience kita, dari segi demografis (laki-laki/perempuan, range usia), dari segi geografis (kebanyakan tinggal di kota/negara mana), dari segi psikografis (misal kategori beauty, makeup jenis apa yang menjadi minat audience kalian), dari segi behavioristis (apa yang menjadi kebiasaan audience misalnya lebih kepo tentang review produk yang diulas atau sesama content creator)

Dengan memahami audience dan mengenali mereka, akan mempermudah kita dalam menentukan produk, konten apa saja yang akan dishare di Instagram, dan mempermudah kita dalam mengatur strategi untuk mengembangkan Instagram.

Yang satu ini sangat penting, yaitu tentukan branding. Seperti yang sudah aku ulas di awal tulisan, bahwa branding itu seperti tanda pengenal akan diri kita. Maka dari itu, ciptakan branding yang tepat sebagaimana kamu ingin dinilai oleh orang lain.

Berinteraksi dengan audience juga tak kalah penting. Misalnya dengan membalas direct message, membalas comment, melakukan polling, membuka question box, live di Instagram, InstaStory dan lain sebagainya. Ini juga bisa meningkatkan engagement rate akun kita.

Yang terakhir adalah menggunakan hashtag yang tepat dan sesuai, sehingga akun kita akan berada di niche yang tepat. Jangan malah menggunakan hashtag yang tidak sesuai.

Yap, kira-kira itulah inti dari sesi How to Growth Instagram bersama Ni Putu Chandra dalam Ngopi Cantik 8 yang diadakan oleh Beautie Squad. Semoga bisa kalian terapkan untuk mengembangkan Instagram kalian yaa... dan satu hal yang sangat penting yaitu jangan membeli followers, meskipun sekarang membeli followers sangat mudah dan murah. Kalau kata Tutu : ‘Lebih baik followers tidak banyak dengan engagement yang tinggi dan berintegritas, daripada followers banyak tapi fake. Karena followers hanyalah angka dan bisa diotak-atik orang. Sedangkan integritas? Balik lagi ke diri kita masing-masing seperti apa’. Membeli followers atau engagement justru akan merusak branding dan merusak data Instagram kita lho. Keep on fighting, beauties! See ya on my next post!