Menu

March 11, 2017

Interview & Photosession with Jawa Pos Metropolis

I got featured on JAWA POS METROPOLIS Cover! (March, 03)


ART brings happiness for me and for everyone near me.
We laughed so much during an interview and photosession with JAWAPOS yesterday.
And i was so honored to be interviewed by Jawa Pos again ^^ 

Bagi seorang seniman, bahagia itu sederhana.
cukup membuat orang menangis ataupun tertawa karena karya seni yang kita buat. #artist.

happiness is simple. 
I'm an artist.
And for me, happiness is :
when you make people crying or laughing when they see our work. #artist

Antara gila dan kreatif,
Tak ada antara. . .
Hanya berbatas seutas benang tipis yang tak kasat mata,
Kemudian lenyap tergerus gelora.
Hanya menyisakan kegilaan yang tak canggung mengungkapkan sebuah imaji yang membara dalam dada.

Siapa bilang menjadi seorang pekerja seni itu adalah hal yang mudah?
Biarkan aku berkisah sedikit mengenai jiwa yang telah mendedikasikan sisa hidupnya untuk apa yang dunia sebut keindahan dan kemustahilan yang dikenal dengan istilah 'SENI'.

Menjadi pekerja seni,
Tak hanya tampil keren, tapi harus bisa tampak 'Nyeleneh', unik, antik, nyentrik, artistik, dan punya banyak trik
.
Mengeluarkan kreasi dan mengekspresikan diri apa adanya, dengan sejuta ide gila yang kreatif dan berpikir 'OUT OF THE BOX'.
Bukan bertujuan untuk mengesankan banyak mata dan jiwa,
Apalagi untuk mencari like dan follower. 
Apalagi untuk mencari pengakuan, karena pengakuan yang sejati itu datang dari hati, bukan dari ekspresi jemari.

Aku bercumbu dengan seni, hanya untuk mengekspresikan kegilaan yang menggebu dan memenuhi imaji ini. Hanya untuk berkarya, tiada yang lain.

Menjadi seorang pekerja seni harus menjadi berbeda, tak hanya mau tampil keren saja, namun harus bersedia untuk terlihat konyol demi mengekspresikan euphoria yang meracuni seluruh aliran darah ini.

Ketika aku bernyanyi, aku mampu menangis, aku mampu tertawa, bahkan aku mampu melompat karena jiwaku telah menyatu dengan setiap lirik dan nada yang kusenandungkan.

Atau di saat aku merasakan suatu perasaan yang tak terkatakan, aku membiarkan jemariku menari diatas selembar kertas putih, menuliskan kalimat demi kalimat yang terangkai menjadi sebuah lirik yang melengkapi nada yang samar-samar terucap dari hatiku.

Di kala kemelut memenuhi relung, aku mencurahkan setiap inci kesakitan yang kurasakan melalui sebuah tulisan, yang selalu setia menjadi sahabat setia yang tak pernah protes mendengarkan curhatku sedari aku kecil. Aku menyebutnya 'Life Diary'.

Bahkan sahabatku itu tak pernah gagal untuk menjadi tempat pelabuhanku. Di atas selembar kertas putih jemariku berdansa merangkai gambar yang melukiskan perasaan yang tengah kurasakan.

Ada waktu dimana sang 'Silent Madness'. Sebutan yang kuberikan pada 'orang gila' yang satu ini. Mengekspresikan imaji-nya dengan kanvas berwujud kulit manusia. Yang ia sebut Makeup, Lips Art, Face Painting dan Special Effect Makeup.

Yes, I'm crazy. Dan aku telah mendedikasikan hidupku sepenuhnya untuk Seni. Karena mereka memberikanku hidup, Seni memberiku dunia yang tak terbatas, dunia yang tak terkatakan indahnya. Disana aku bebas mengekspresikan diri, menjadi se-gila mungkin, se-keren mungkin, se-konyol mungkin, se-unik mungkin, dan berbagai kemungkinan tanpa kemustahilan lainnya.

'SENI BAGAIKAN EKSTASI', kataku.

Aku mati tanpa seni, aku tak berarti tanpa seni,
Dan siapa aku tanpa seni yang senantiasa membuatku hidup?
Tanpa-nya, mungkin aku sudah menjadi tumpukan tulang-belulang yang tertimbun tanpa kehangatan di bawah tanah yang dingin.

Tanpa kata, Tanpa makna. . .

Satu ikrar yang terpatri dalam sanubari :
'Lebih baik jiwa ini mati daripada hidup tak berkarya seni'
'Lebih baik dikenal dengan prestasi daripada dikenal tanpa bakat dan talenta, hanya melambung karena fisik semata yang sekejap akan lenyap tergerus arus waktu'.

Dan satu janjiku. . .
Aku akan terus berkarya, aku akan terus memutar otak,
aku akan terus 'menggila', dan aku akan terus mengekspresikan imajinasi dan menciptakan karya-karya seni yang unik, nyentrik, dan artistik.

Hello readers!
Di postingan kali ini aku ingin bercerita, masih tak jauh dari dunia art dan beauty, khususnya face painting. Dunia dimana aku bisa bebas berkreasi segila mungkin dan mengeluarkan seluruh imajinasi, mengekspresikan seni tanpa ada batasan.

Berbeda dengan face painting, Lips Art lebih berfokus pada area bibir. Yaitu sekitar bawah hidung, hingga ke daerah dagu.

Minggu lalu, pada hari Kamis tanggal 2 Maret 2017 kemarin, aku berkesempatan bertemu dengan tim Jawa Pos untuk interview dan juga photosession. Bertempat di Movers Cafe, di sekitar area Graha Pena, tepat di samping DBL Arena.  Ini merupakan kali kedua aku berkesempatan diwawancarai oleh Jawa Pos.

Disana, usai proses interview, aku mempraktekkan 2 karakter animasi populer, yaitu Minions dan juga Mike Wazowski dari Monster Inc. Untuk satu kreasi, aku membutuhkan waktu sekitar 5 hingga8 menit. Setelah selesai satu per-satu maka dilakukan proses pemotretan oleh kak Ahmad Khusaini yang merupakan fotografer Jawa Pos. Sementara untuk proses interview, oleh kak Brianika Irawati. 
Penasaran sama kedua kakak ini? scroll terus kebawah ya, karena aku juga mneyertakan foto wefie kami bertiga disini.
(Proses pembuatan Minions Lips Art)

i am done with my photosession and interview.
And i was so honored to be interviewed by Jawa Pos again ^^ !


'Happy' adalah bisa ajak mama untuk menikmati proses interview dan pemotretan antara aku dengan surat kabar langganan mama sedari ia kecil, Jawa Pos. 
Mama selalu berkisah bahwa ia selalu membaca 'habis' seluruh berita yang diulas di koran kesayangannya itu.

Bahagia itu bisa melihat mama bangga membaca sekelumit 'kegilaan' putri kecilnya di koran kesayangannya itu.

Bagi seorang seniman, bahagia itu sederhana.
cukup membuat orang menangis ataupun tertawa karena karya seni yang kita buat. #artist.
happiness is simple. 
I'm an artist.
And for me, happiness is :
when you make people crying or laughing when they see our work. #artist

Mama selalu tertawa setiap kali ia melihatku 'bermain cat' dan menggila dengan kreasi Lips-Art.

There's a fine line between genius and insanity. I have erased this line.

Antara gila dan kreatif,
Tak ada antara. . .
Hanya berbatas seutas benang tipis yang tak kasat mata,
Kemudian lenyap tergerus gelora.
Hanya menyisakan kegilaan yang tak canggung mengungkapkan sebuah imaji.

With kak Brianika & Kak Husain :) 

Dan berikut adalah video yang menampilkan proses pembuatan Lips Art, dan juga pemotretan antara aku dan tim Jawa Pos. Check this out!

No comments :

Post a Comment