Hello Traveller!
Setelah lebih dari 10 artikel mengenai perjalanan berkelana ke pelosok-pelosok Jepang, kali ini masih tentang Japan Travel nih. Masih di Setagaya, setelah sebelumnya aku menulis tentang Shimokitazawa yang juga berada di Setagaya. Kali ini aku akan membawa kalian ke Gotokuji, yang berada di Setagaya. Tepatnya beralamat di :
Setagaya-ku, Gotokuji 2-24-7
Gotokuji, Tokyo Prefecture 154-0021, Japan
Tempat apa sih Gotokuji itu?
Kalian pernah mendengar tentang 'Maneki-Neko' (招き猫) atau Beckoning Cat/ Lucky cat?
Itu lho, si kucing yang tangan kanannya melambai seperti sedang memanggil.
Itu lho, si kucing yang tangan kanannya melambai seperti sedang memanggil.
Tak hanya di Indonesia, patung kucing yang dianggap membawa keberuntungan ini juga dapat ditemui di depan toko-toko dan restaurant di Jepang. Itu semua karena pemikiran semua orang bahwa patung lucky cat ini pasti akan mendatangkan keberuntungan.
Lalu apa hubungannya dengan Gotokuji?
Ok, Gotokuji adalah rumah bagi si lucky cat ini. Yang merupakan sebuah kuil yang disebut Gotokuji Temple yang terletak di Setagaya, Tokyo. Lumayan dekat dengan rumahku di Meidaimae, Setagaya, Tokyo.
Ok, Gotokuji adalah rumah bagi si lucky cat ini. Yang merupakan sebuah kuil yang disebut Gotokuji Temple yang terletak di Setagaya, Tokyo. Lumayan dekat dengan rumahku di Meidaimae, Setagaya, Tokyo.
Turunlah di Gotokuji Station, dan kamu akan menemukan patung Maneki-Neko berukuran jumbo tepat didepan pintu keluar Gotokuji Station. Dan kamu bisa mengambil peta yang akan memandu-mu dari Gotokuji Station ke Gotokuji temple yang dapat ditempuh dalam waktu 15 menit-an.
Jalan menuju ke Gotokuji Temple tidaklah mudah, ada beberapa persimpangan jalan yang akan membuatmu bingung walaupun sudah memegang peta di tangan. Karena jalan aslinya yang harus ditempuh tidak sesimpel seperti yang tergambar di peta,
Sesampainya di Gotokuji Temple, kamu akan menemukan satu gerbang yang merupakan pintu masuk ke Gotokuji Temple. Dan papan petunjuk.
Gotokuji adalah sebuah tempat yang tenang dan sepi dari kerumunan, masih tidak banyak dikunjungi wisatawan seperti Meiji-Jingu yang berada di Harajuku. Namun tempat ini begitu indah. Aku mampu menghabiskan waktuku untuk duduk, menulis atau menggambar sembari menikmati hawa akhir musim gugur yang saat itu terasa lebih dingin karena musim dingin akan segera tiba.
Lalu apa sih keistimewaan dari Gotokuji Temple ini?
Kenapa disebut rumah dari si Lucky Cat?
Kenapa disebut rumah dari si Lucky Cat?
Ternyata ada sejarahnya lho guys.
Aku diceritai oleh seorang penjaga Gotokuji Temple. Dan aku cukup tercengang dengan banyak kisah yang ia ceriterakan. Sangat lengkap dan detil sekali.
Jadi menurut legenda, pada jaman Edo, Maneki-Neko ini ada. Ada seorang Feudal Lord dari Hikone yang sekarang bernama Perfektur Shiga. Ia melewati sebuah kuil dan disana ia bertemu dengan seekor kucing yang seakan-akan memberikan sebuah isyarat untuk datang ke kuil tersebut. Dan ia pun memutuskan untuk berhenti di kuil tersebut. Tak lama kemudian ada badai besar dan ia masih berada di kuil tersebut untuk berlindung disana. Ia bersyukur karena kucing tersebut, ia terselamatkan. Akhirnya ia mengumpulkan dana untuk membangun kembali kuil tersebut dan mengakui bahwa kuil iu adalah kuil milik keluarganya, yang akhirnya sekarang akrab disapa Gotokuji Temple. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak orang yang mulai menaruh patung-patung Maneki-Neko ke kuil tersebut sebagai tanda syukur ketika keinginan mereka menjadi kenyataan,
Aku diceritai oleh seorang penjaga Gotokuji Temple. Dan aku cukup tercengang dengan banyak kisah yang ia ceriterakan. Sangat lengkap dan detil sekali.
Jadi menurut legenda, pada jaman Edo, Maneki-Neko ini ada. Ada seorang Feudal Lord dari Hikone yang sekarang bernama Perfektur Shiga. Ia melewati sebuah kuil dan disana ia bertemu dengan seekor kucing yang seakan-akan memberikan sebuah isyarat untuk datang ke kuil tersebut. Dan ia pun memutuskan untuk berhenti di kuil tersebut. Tak lama kemudian ada badai besar dan ia masih berada di kuil tersebut untuk berlindung disana. Ia bersyukur karena kucing tersebut, ia terselamatkan. Akhirnya ia mengumpulkan dana untuk membangun kembali kuil tersebut dan mengakui bahwa kuil iu adalah kuil milik keluarganya, yang akhirnya sekarang akrab disapa Gotokuji Temple. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak orang yang mulai menaruh patung-patung Maneki-Neko ke kuil tersebut sebagai tanda syukur ketika keinginan mereka menjadi kenyataan,
.
Pemandangan daun maple yang berguguran terlihat indah, dengan warna-warni seperti orange, merah dan hijau serta biru yang terdapat dalam 1 pohon. Coba lihat foto-foto dibawah ini :
Di Gotokuji Temple, ada sebuah tempat untuk berdoa, dan menggantungkan Ema. Eh, apa sih Ema itu?
Menurut kepercayaan Shinto, jika kamu menuliskan permohonanmu di papan Ema ini, dan menggantungkannya di Ema Boards yang ada di kuil, maka keinginanmu akan terkabul. Biasanya terbuat dari papan kayu dengan gambar didepannya, dan space kosong dibaliknya untuk menuliskan permohonan.
Menurut kepercayaan Shinto, jika kamu menuliskan permohonanmu di papan Ema ini, dan menggantungkannya di Ema Boards yang ada di kuil, maka keinginanmu akan terkabul. Biasanya terbuat dari papan kayu dengan gambar didepannya, dan space kosong dibaliknya untuk menuliskan permohonan.
Wah, di Gotokuji ada banyak sekali yang menggantungkan papan Ema, dan tentu saja dengan gambar Maneki Neko disana!
Tak hanya itu, satu spot special inilah yang semakin membuat kita merasa bahwa Gotokuji Temple ini benar-benar rumah dari si Maneki-Neko.
Di sudut kuil, terdapat tempat kecil yang menyimpan seribu lebih Maneki-Neko dengan berbagai ukuran. Ada yang kecil, berukuran 2cm, hingga sekitar 20-30cm an.
Tak sedikit wisatawan yang ingin membawa pulang atau membeli Maneki-Neko untuk diberikan kepada seseorang ataupun hanya ditaruh di area kecil tempat seribu Maneki-Neko dengan berbagai ukuran itu berdiam. Tidak perlu khawatir, karena kamu bisa membelinya di tempat administrasi dengan harga sekitar ¥300 - ¥5000. ¥300 untuk ukuran yang paling kecil, hanya beberapa centi, hingga ¥5000.untuk ukuran yang paling besar.
Setelah membeli Maneki-Neko tersebut di tempat administrasi, kamu bisa meletakkan Maneki-Neko yang telah kamu beli tadi di area kecil tempat seribu Maneki-Neko berada dan berdoa membuat permohonan disana.
Seperti yang tadi sudah aku ceriterakan, bahwa aku diceritai banyak hal oleh sang penjaga kuil yang sudah lansia. Rambutnya memutih seakan menggambarkan banyaknya pengalaman yang ia miliki.
Ia menceriterakan banyak hal mengenai Gotokuji Temple dengan lengkap dan detail.
Kali ini dia bercerita mengenai pagoda yang berada disana. Ya, pagoda yang berada di Gotokuji temple memiliki makna dan sejarah yang dalam. Ada banyak simbol di tiap ukirannya, mengisahkan mengenai ke-12 shio dan kenapa kucing tidak menjadi salah satu diantaranya.
Cerita yang sangat panjang, Kami menghabiskan waktu yang lumayan lama hanya untuk saling bercerita. Tak jarang di akhir kisah, kami bercerita mengenai Indonesia. hehehe...
Oh ya, disini juga ada patung Jizo dan juga area pemakaman.
Hmm, di sore itu aku malah berkeliling di area pemakaman, senja membuatnya terlihat indah untuk kuabadikan menjadi sebuah foto.
Hmm, di sore itu aku malah berkeliling di area pemakaman, senja membuatnya terlihat indah untuk kuabadikan menjadi sebuah foto.
Yah, sayangnya hari sudah semakin larut. langit sudah mulai gelap dan kuil akan segera tutup. Jadi aku terpaksa pulang. Dan harus menempuh jarak yang cukup jauh dan gelap. Jarang sekali ada orang yang lewat. Walaupun ada rumah penduduk tapi tetap saja terasa sepi sekali, seperti kota mati yang tak berpenghuni.
Eh, ada yang unik loh. Jika aku perhatikan, ternyata di segala aspek selalu ada kucing. contohnya di iklan makanan saja, di iklan Yakitori (sate ayam) saja ada gambar kucing yang sedang memasak. Ada juga pot berbentuk siluet kucing yang kawaii, dan juga hiasan-hiasan berbentuk kucing yang dijual.
Semakin dekat dengan stasiun, aku beristirahat sebentar di Family Mart di Gotokuji. Hanya untuk menyeruput kopi hangat dan menikmati roti untuk mengganjal perut yang sudah berteriak kelaparan serta menghangatkan tubuh dari dinginnya hawa musim dingin yang akan segera tiba.
Suasana klasik sebuah kota kecil di Jepang menjadi pemandangan yang hangat di kala itu. Sembari menikmati lalu-lalang kereta dan anak-anak sekolah yang bersepeda dengan langit yang sedikit berwarna kemerahan. I love Gotokuji.
See you on my next trip!
No comments:
Post a Comment