Jaman sekarang siapa sih yang nggak punya Instagram? Pastinya
kalian semua suka main Instagram hanya untuk sekedar memposting foto atau malah
bekerja melalui Instagram sebagai medianya? Semuanya sah-sah aja kok. Karena Instagram
merupakan tempat untuk saling berbagai informasi dan mempublikasikan karya dan
passion. Setuju? Instagram merupakan the popular social network worldwide yang
memiliki 1 milyar pengguna aktif dan semakin hari, Instagram semakin dilengkapi
dengan berbagai fitur seperti : InstaStory, Instagram TV, upload multiple
photo,bussiness profile, dan masih banyak lagi.
Bicara soal Instagram tak jauh dari istilah ‘influencer’.
Yaitu orang yang menginspirasi orang lain melalui passion di bidang yang ia
lakoni. Sebagai seorang influencer, tentunya kuncinya satu : konsisten dan
rajin membuat konten yang inspiratif. Tak jarang, Instagram juga menjadi tempat
untuk menunjukkan jati diri kita dan membuat self-branding, sehingga selain
memperkenalkan branding diri kita pada orang lain juga pada brand yang besar
kemungkinan bekerjasama dengan para influencer.
Nah, pada tanggal 13 April 2019 kemarin, Beautie Squad
mengadakan ‘Ngopi Cantik’ dengan tema ‘How to Grow Instagram’ yang dibawakan
oleh Ni Putu Chandra atau yang akrab disapa Tutu (@niputuchandra).
Dalam sesi Ngopi Cantik kali ini, Tutu menjelaskan mengenai
kenapa sih kita harus growth Instagram? Intinya adalah untuk memperluas network
dan engage dengan audience, selain itu juga untuk mengetahui trend terbaru, dan
merupakan media yang tepat untuk sharing berbagi informasi dan pengalaman.
Misalnya pengalaman menggunakan produk A, review tentang produk B, membagikan
konten beauty melalui foto atau video, dan lain sebagainya.
Growth Instagram memang susah-susah gampang, cukup tricky
karena dibutuhkan konsistensi pada satu bidang supaya membuat audience aware
akan apa yang menjadi minat kita. Lalu bagaimana untuk grow Instagram?
Menguasai semua fitur yang ada pada Instagram,
karena dengan memahami semua fitur pada Instagram akan membuat kita bisa
memanfaatkan Instagram secara maksimal. Selain
itu dengan memantau metrics akan membuat kita mengerti apakah meningkat atau
menurun.
Menentukan niche dan berinteraksi dengan
akun yang memiliki niche yang sama, karena dengan hal ini akan membuat akun
kita keep on the right track, maksudnya tetap pada kategori yang sama. Niche
kalian termasuk kategori beauty jika postingan kalian tentang makeup dan
kecantikan. Niche adalah pengelompokan akun Instagram berdasarkan isi
kontennya.
Mengenali audience kita, dari segi
demografis (laki-laki/perempuan, range usia), dari segi geografis (kebanyakan
tinggal di kota/negara mana), dari segi psikografis (misal kategori beauty,
makeup jenis apa yang menjadi minat audience kalian), dari segi behavioristis
(apa yang menjadi kebiasaan audience misalnya lebih kepo tentang review produk yang
diulas atau sesama content creator)
Dengan memahami audience dan mengenali mereka,
akan mempermudah kita dalam menentukan produk, konten apa saja yang akan
dishare di Instagram, dan mempermudah kita dalam mengatur strategi untuk
mengembangkan Instagram.
Yang satu ini sangat penting, yaitu
tentukan branding. Seperti yang sudah aku ulas di awal tulisan, bahwa branding
itu seperti tanda pengenal akan diri kita. Maka dari itu, ciptakan branding
yang tepat sebagaimana kamu ingin dinilai oleh orang lain.
Berinteraksi dengan audience juga tak kalah
penting. Misalnya dengan membalas direct message, membalas comment, melakukan
polling, membuka question box, live di Instagram, InstaStory dan lain
sebagainya. Ini juga bisa meningkatkan engagement rate akun kita.
Yang terakhir adalah menggunakan hashtag
yang tepat dan sesuai, sehingga akun kita akan berada di niche yang tepat.
Jangan malah menggunakan hashtag yang tidak sesuai.
Yap, kira-kira itulah inti dari sesi How to
Growth Instagram bersama Ni Putu Chandra dalam Ngopi Cantik 8 yang diadakan
oleh Beautie Squad. Semoga bisa kalian terapkan untuk mengembangkan Instagram
kalian yaa... dan satu hal yang sangat penting yaitu jangan membeli followers,
meskipun sekarang membeli followers sangat mudah dan murah. Kalau kata Tutu : ‘Lebih
baik followers tidak banyak dengan engagement yang tinggi dan berintegritas,
daripada followers banyak tapi fake. Karena followers hanyalah angka dan bisa
diotak-atik orang. Sedangkan integritas? Balik lagi ke diri kita masing-masing
seperti apa’. Membeli followers atau engagement justru akan merusak branding
dan merusak data Instagram kita lho. Keep on fighting, beauties! See ya on my
next post!